Kasus perundungan atau bullying
sedang marak di berbagai instansi pendidikan. Secara universal, kondisi ini
terjadi akibat adanya jenjang senioritas dan junioritas yang masih terlihat di
dalamnya. Sehingga kasus-kasus bad mental health kerap terjadi pada peserta
didik. Bad mental health yaitu kondisi yang kesehatan mentalnya seseorang terganggu
bahkan dapat memengaruhi hubungannya dengan orang lain, kemampuannya dalam
berpikir, atau bahkan memicu munculnya keinginan untuk melukai diri
sendiri. (https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-mental-health)
Bad mental health kini begitu
terlihat di perguruan tinggi negeri. Beberapa hari lalu telah santer berita
bahwa seorang mahasiswi di salah satu Universitas ternama di Semarang
melakukan bunuh diri akibat bullying atau perundungan. "Terkait informasi perundungan dan sebagainya masih
kita cek karena yang bersangkutan infonya sakit dan yang bersangkutan kan ikut
beasiswa," kata
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang. (https://www.detik.com/jateng/berita/d-7491009/mahasiswi-dokter-spesialis-undip-yang-bunuh-diri-ternyata-penerima-beasiswa).
Berita di
atas harus disikapi serius oleh perguruan-perguruan tinggi lainnya di
Indonesia. Paling tidak pimpinan universitas-universitas harus mencegah masalah
bullying dengan bekerjasama dengan psikolog-psikolog dan dosen-dosen pendidikan
agama Islam. Tentu cendikia-cendikia tersebut harus mencari formulasi yang
tepat untuk mengurangi aktivitas yang bersifat mengganggu orang lain tersebut.
Pendekatan yang paling efektif dilakukan oleh mereka yaitu dengan pendekatan
religius.
Biasanya
para psikolog mendiagnosa dan mendeteksi mahasiswa-mahasiwi yang suka membully
teman-teman sejawatnya. Pelaku bullying
lebih agresif secara verbal dan fisik, ingin menjadi pusat perhatian, sering
membuat masalah, mencari-cari kesalahan orang lain, pendendam, pencemburu,
hidup berkelompok, dan tidak mampu mengatur kehidupan secara sosial. Selain
itu, pelaku bullying juga menempatkan dirinya di tempat tertentu dan populer
dengan lingkungan sekitarnya, dan sering kali gerak geriknya antara lain
berjalan di depan, tidak sengaja bertabrakan, berkata kasar, dan melecehkan.
(Keiyiko Reigeil Andayani:2023:568)
Namun
bukan hanya itu faktor faktor pelaku bullying bisa diidentifikasi oleh psikolog
antara lain: (Saripah:2006)
1.
Pelaku
bullying seringkali berasal dari keluarga yang bermasalah. Salah satu
penyebabnya karena perilaku orang tua yang kasar dan situasi rumah yang tidak
kondusif.
2.
Pihak
institusi pendidikan sering mengabaikan kasus bullying. Akibatnya, mahasiswa
atau mahasiswi sebagai pelaku bullying sering merasa aman atas perilaku
intimidasi terhadap mahasiswa atau mahasiswi lain. Bullying akan berkembang
pesat ketika hal ini sering terabaikan dan ketika sudah dilaporkan kepada pihak
institusi pendidikan kurang mendapatkan respon yang sesuai dan hukuman yang diberikan
kurang membangun atas tindakan yang telah dilakukan korban.
3.
Pertemanan
sebaya sering mendorong akan terjadinya perilaku bullying. Hal tersebut bisa
saja didasari untuk membuktikan bahwa mereka bisa masuk dalam kelompok
tertentu, walaupun merasa tidak nyaman dengan tindakan tersebut.
4.
Kondisi
lingkungan juga menjadi salah satu penyebab timbulnya bullying. Faktor
lingkungan sosial dapat menyebabkan tindakan bullying biasanya karena adanya
kesenjangan yang terjadi antar lingkup sosial
5.
Konten
negatif di media sosial maupun cetak dapat mencetuskan tindakan bullying. Dari
hasil survey yang dilakukan kompas mendapatkan hasil 56,9% anak meniru
adegan-adegan film yang ditontonnya, umumnya mereka meniru geraknya (64%) dan
kata-katanya (43%)
Pencegahan
bullying bisa dilakukan oleh para Dosen Pendidikan Agama Islam di perguruan
tinggi umum yaitu dengan cara muhasabah kepada pelakunya. Adapun muhȃsabah
adalah perhitungan seorang hamba terhadap setiap gerak-gerik dan diam yang
telah dilaluinya, seperti seorang pedagang yang memperhitungkan modal, untung
dan rugi. Modal hamba pada agama adalah ibadah-ibadah fardhu, keuntungannya
adalah ibadah-ibadah sunnah, dan kerugiannya pada perbuatan-perbuatan maksiat.
(Al-Ghazali:1988:32)
Adapun
aktivitas muhasabah bisa dilakukan dengan dzikir berjamaah di masjid kampus. Waktu yang efektif untuk melakukan aktivitas
tersebut pada weekdays; setiap hari Jumat bakda ashar. Sebab pada hari dan
waktu tersebut, aktivitas para agent of change sudah luang. Adapun zikir-zikir
yang bisa diterapkan antara lain: (https://mirror.mui.or.id/berita/29564/ini-bacaan-doa-istighatsah-dan-muhasabah/)
الفَاتِحَة إِلَى حَضْرَةِ سَيِّدِنَا وَشَفِيعِنَا
وَنَبِيِّنَا مُحَمَّد صلى الله عليه وآله وسلم – الفاتحة
(Kami bacakan Al Fatihah ke hadirat pemimpin kami, pemberi
syafa’at pd kami, dan Nabi kami Muhammad shallallahu alaihi wa wa alihi
wasallam, Al Fatihah)
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ
للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. ماَلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ
إِيِّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ
الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ
عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَ. آمِيْنِ
الإستغفار
Beristighfar 3x
لَاإلهَ إلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّا كُنْا
مِنَ الظَّالِمِيْنَ 3x
(Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sungguh
kami semua termasuk orang2 yang zhalim)
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ
إِلاَّ اْللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ 3x
(Maha Suci ALLAH, Segala
Puji Bagi ALLAH, Dan Tiada Tuhan selain ALLAH, ALLAH Maha Besar)
أَعُوْذُ
بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ3x
(Aku berlindung dengan
kalimat-kalimat ALLAH yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya)
بِسْمِ اللهِ
الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ
وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ3x
(Dengan
nama ALLAH yang dengan nama-Nya tiada sesuatu pun, baik di bumi maupun di
langit dapat memberi bencana, dan Dia Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui.)
آمَنَّا
بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِر تُبْنَا إِلَى اللهِ بَاطِنًا وَظَاهِرًا 3x
(Kami
beriman kepada ALLAH dan kepada Hari Akhirat, dan kami bertaubat kepada ALLAH
batin maupun dzohir)
أَصْلَحَ اللهُ
أُمُوْرَ الْمُسْلِمِيْنَ صَرَفَ اللهُ شَرَّ الْمُؤْذِيْنَ 3x
(Semoga
ALLAH memperbaiki urusan kaum muslimim dan menghindarkan mereka dari kejahatan
orang-orang yang suka berbuat kejahatan).
يَا فَارِجَ
الْهَمِّ، يَا كَاشِفَ الْغَمِّ، يَا مَنْ لِعَبْدِهِ يَغْفِرُ وَيَرْحَمُ 3x
(Wahai Tuhan yang melegakan dari kesusahan,
lagi melapangkan dada dari rasa sempit. Wahai Tuhan yang mengampuni dan
menyayangi hamba-hamba-Nya)
لا حول ولا قوة إلا بالله
(Tiada daya dan upaya, kecuali hanya dengan
pertolongan Engkau)
يَا حَيُّ يَا
قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ نَسْتَغِيْثُ 3x
(Wahai Yang Maha Hidup lagi berdiri sendiri, dg
kasih sayang-MU kami memohon pertolongan)
يَا لَطِيْفُ 7x
(Wahai Yang Maha Lembut)
يَا لَطِيْفًا
بِخَلْقِهِ، يَا عَلِيْمًا بِخَلْقِهِ، يَا خَبِيْرًا بِخَلْقِهِ، اُلْطُفْ بِنا
يَا لَطِيْفُ يَا عَلِيْمُ يَا خَبِيْرُ 3x
(Wahai Dzat Maha Lemah Lembut pada mahluk-Nya,
wahai dzat yang Maha Mengetahui pada makhluk-Nya, Wahai dzat yang Maha meneliti
pada makhluk-Nya, lemah lembutkanlah kami, wahai Dzat yang Maha Lembut, Maha
Tahu, Lagi Maha Teliti)
يَا أمَـانَ
الْخَائِـفِيْن آمـِنَّا مِمَّا نَـخَافُ, يَا أَمَـانَ الْخَائِـفِيْن سَلِّمْنا
مِمَّا نَخَافُ، يا أمَـانَ الْخَائِـفِيْن نَـجِّنَا مِمَّا نَخَافُ3x
(Wahai Dzat yang mengamankan orang-orang yang
takut, amankanlah kami dari apa yang kami takuti. Wahai Dzat yang mengamankan
orang-orang yang takut, Selamatkan kami dari apa-apa yang kami takuti. Wahai
Dzat yang mengamankan kami dari apa-apa yang kami takut, lepaskanlah kami dari
apa yang kami takuti).
يَا لَطِيْفًا
لَمْ يَزَلْ. اُلْطُفْ بِنَا فِيْمَا نَزَلْ اِنَّكَ لَطِيْفٌ لَمْ تَزَلْ.
اُلْطُفْ بِنَا وَ الْمُسْلِمِيْنَ 3x
(Wahai Dzat yang selalu Maha Lemah Lembut, berilah kelembutan-Mu
pada kami dan umat Islam)
يا الله
Ya ALLAH (33x)
Al-Fatihah
0 Komentar