Khasiat dan Manfaat Ratib Imam Abdullah bin Alwi al-Haddad Disusun oleh Sayyid Muhammad Yusuf Aidid, S.Pd, M.Si (Dosen Agama Islam Universitas Indonesia dan PNJ)

 

Pengamalan Ratib Haddad tidak terlepas karena khasiat dan manfaatnya. Syekh Abdullah bin Alwi al-Haddad berkata, “Barangsiapa yang membiasakan membaca Ratib Haddad maka Allah akan menjaga negrinya dari becana dan musibah. Barang siapa yang membiasakan membacanya setiap hari maka Allah akan meluaskan rezeki, keberkahan, dan kebaikan di dalam rumahnya. Barang siapa yang melazimkan membacanya maka ia akan tidak akan terkena racun, tidak didatangi oleh hewan buas, hewan reptil, dan hewan berbahaya lainnya. Barangsiapa yang membiasakan membacanya maka Allah akan memberikan husnul khatimah di dalam kematiannya, serta Allah memudahkan ia dalam mengucapkan Lailahailawlah di dalam sakaratul mautnya”.[1]

Ada waktu-waktu tertentu dalam membaca Ratib Haddad. Habib Muhammad bin Zein bin Sumaith Baalawi di dalam kitabnya yang bernama “Ghayah Al-Qasdi wa Al-Murad fi Manaqib Syaikh al-Bilad wa al-I’bad al-Quthb Abdullah bin Alwi al-Haddad” berkata, “Ratib yang terkenal banyak khasiat, keberkahan, dan kemanfaatannya tersebut hendaknya dibaca setelah Shalat Isya secara beramai-ramai dan dengan suara yang jelas.[2]

Syekh Ahmad bin Ahmad bin Abd al-Karim Al-Syajaar al-Ahsai menuturkan bahwa Ratib al-Haddad yang disusun oleh Sayyidina al-Quthb Abdullah bin Alwi al-Haddad disebut juga ratib Isya. Karena ratib tersebut dibaca setelah shalat Isya. Akan tetapi ratib tersebut dibaca sebelum shalat isya pada bulan Ramadhan secara berjamaah. Jika tidak sempat membacanya secara berjamaah di bulan agung tersebut maka boleh dibaca sendirian.[3]

Dalam membaca Ratib al-Haddad  ini ada adab-adab yang perlu diperhatikan. Adab-adab tersebut antara lain:

1. Suci (bersih dari Hadas besar dan kecil) dan Rapi 

2. Khusyuk dan selalu mengingat kebesaran-Nya 

3. Menghadap Kiblat 

4 Menundukkan kepala, tenang, dan tidak banyak menggerakkan badan, sebagaimana di dalam shalat.

Imam Haddad mengatakan bahwa Ratib Haddad ini juga disebut degan dzikir ri'ayah, yang lakukan dengan tujuan memelihara kemaslahatan hati agar terasa kuat kehadirannya bersama Allah, serta melatihnya bersikap etis terhadap-Nya, dan menjaga diri dari lupa dan tertipu dari bisikan setan. Selain itu, Imam Haddad menambahkan bahwa apabila suatu negeri dibacakan Ratib al-Haddad maka dengan izin Allah, Allah akan menjaganya dari berbagai musibah, wabah, penyakit, dan bencana.

 

 



[1] Muhammad Abd al-Majid al-Tsaqafi, Imdad al-Fuad bi Manaqib Quthbi al-Irsyad, India: Madari Manlaham, 2005, h. 141

[2] Muhammad Abd al-Majid al-Tsaqafi, Imdad al-Fuad bi Manaqib Quthbi al-Irsyad, India: Madari Manlaham, 2005, h. 138

[3] Muhammad Abd al-Majid al-Tsaqafi, Imdad al-Fuad bi Manaqib Quthbi al-Irsyad, India: Madari Manlaham, 2005, h. 138




Posting Komentar

0 Komentar