Ekonomi Pancasila di tengah Kapitalisme dan Liberalisme


      Sistem ekonomi Pancasila adalah sesuatu hal yang dijiwai oleh ideologi Pancasila dengan berlandaskan kekeluargaan dan gotong-royong. Sistem ekonomi yang diterapkan beberapa negara memang sesuai dengan filosofi hidup negara yang berkaitan, begitu pula dengan Indonesia.

        

Ekonomi Pancasila
Sistem EkonomiPancasila sendiri memberikan kebebasan kepada seluruh warga negara untuk berusaha atau membangun usaha perekonomian dengan batasan dan syarat-syarat yang ditentukan. Produksi masyarakat kebanyakan adalah usaha swasta yang bersandingan dengan perusahaan negara yang meliputi bidang pertambangan transportasi, pertanian, perbankan, dan lain-lain.

Diatur dalam Pasal 33 Setelah Amandemen 2002

1. Perekonomian yang berdasarkan asas kekeluargaan disusun sebagai usaha bersama.

2. Sumber daya yang meliputi bumi dan air serta kekayaan alam lainnya yang terkandung dalam nya, dikuasai oleh negara dengan tujuan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

3. Negara menguasai cabang-cabang produksi yang penting bagi hajat hidup orang banyak.

4. Perekonomian nasional diselenggarakan dengan prinsip ekonomi kebersamaan atas dasar demokrasi ekonomi, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian dan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

5. Ketentuan peraturan lebih lanjut tentang pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.

   

Ekonomi Pancasila sebagai identitas perekonomian bangsa Indonesia di tengah arus kapitalisme dan liberalisme yaitu sebagai penahan arus agar kapitalis dan liberalis tidak masuk di indonesia. Penerapannya pasal ini sangat sulit dan beberapa kali di amandemen pada zaman orde lama orde baru dan reformasi karena sangat rentan akan terjadinya kesalahan penerapan di Indonesia karena kekayaan yang indonesia punya sangat mudah sekali untuk teradi kapitalisme dan liberalisme di indonesia. Maka dari itu sangat penting peranan ekonomi oancasila sebgai identitas perekonomian bangsa kita.








Posting Komentar

0 Komentar