Kenapa Waktu Dunia Terasa Cepat? By Sayyid Muhammad Yusuf Aidid, S.Pd, M.Si(Dosen Agama Islam Universitas Indonesia dan PNJ)

Kenapa waktu di dunia terasa cepat? Mungkin pertanyaan tersebut te


rngiang di benak kita. Tanpa terasa detik ke menit, menit ke jam, jam ke hari, hari ke Minggu, Minggu ke bulan, bulan ke tahun seperti satu langkah kaki manusia. Hal ini yang harus menjadi renungan hamba Allah yang terus berfikir.

Cepatnya waktu yang berjalan di bumi, bisa diindentikan pemanfaatan waktu yang terbuang sia-sia. Allah memberikan 24 jam sehari kepada makhluk-Nya agar mampu memanaje urusan dunia dan akhirat. Terkadang urusan dunia dianggap lebih penting dari urusan akhirat. Akibatnya lalai dari apa-apa yang Allah perintahkan, menyepelekan sunnah-sunnah yang dikerjakan Rasulullah, hingga tak menyempatkan diri ke majelis taklim. Kondisi itulah akan terjadi keringnya spiritualitas pada diri manusia.

Waktu yang berkah adalah waktu yang menyeimbangkan urusan dunia dan akhirat. Ketika kita mau merasakan hal tersebut maka kita menyempatkan diri untuk menghadiri majelis taklim, membaca Al-Qur'an, atau melakukan amal-amal Sholih lainnya, pasti jarum jam yang berputar akan terasa lambat. Di situlah Allah memperlihatkan bahwa Dialah Maha Pemilik Waktu, Yang bisa memperlambat dan mempercepat waktu.

Lain halnya ketika kita datang ke tempat-tempat duniawi seperti mall, cafe, departmen store, maka tidak terasa jarum jam seperti nafas yang tak terlihat. Sehingga tanpa kita sadari waktu terlewat begitu saja. 

Ada ibrah yang luar biasa ketika Sayyidina Hasan bin Ali Radiyawlahu Anhu ditanya oleh seseorang, "Apakah syaitan itu istirahat(tidur)"? Jika syaitan itu tidur niscaya saya juga tidur. Melalui cerita inilah banyak dari orang-orang Shalihin yang tidurnya sedikit. Mereka memanfaatkan waktu untuk mengkaji ilmu, berdakwah, dan memberikan manfaat kepada orang lain.





Posting Komentar

0 Komentar