Pandangan Orang Shalih itu Menyejukkan Hati oleh Sayyid Muhammad Yusuf Aidid, S.Pd, M.Si, CETP (Dosen Agama Islam Universitas Indonesia dan PNJ)


            Imam Haddad berkata, “Sungguh pada setiap wirid-wirid yang dibaca mempunyai pengaruh bagi terangnya hati.” Tentu wirid-wirid tersebut telah disusun oleh Ghautsil Ibad antara lain, wirdu latif, hizbunnashr, dan ratib. Adapun wirdu latif dibaca setelah subuh dan pada petang sehabis ashar, hizbunnashr dibaca setelah shalat Zuhur, dan Ratib Al-Haddad dibaca pada ba'da Maghrib. Wirid-wirid tersebut dibaca sebagai perisai pelindung bagi diri manusia dari fitnah dunia, ketakutan atas perkara yang dihadapi, dan kesulitan yang menderanya.

            Maka dari itu orang-orang shalih itu mempunyai keberkahan waktu di dalam kesehariannya. Hal itu ditandai oleh kesibukan hatinya oleh Allah Swt. Dr. Yaseer Al-Qudmani, salah seorang orang shalih dari negeri Syam datang ke Indonesia untuk menghadiri Multaqo Sufi di Pekalongan pada tahun 2023. Pertemuan pertama saya dengan beliau pada tahun 2015. Kala itu beliau singgah di Majelis Muwasolah Jakarta. Mendeskripsikan kesehariannya sungguh penuh kekaguman. Pasalnya, tidak terlewat waktu yang dilalui olehnya kecuali beribadah dengan Allah Swt.

            Pada 8 tahun silam tersebut, ketika Dr. Yaseer Al-Qudmani ke Jakarta, beliau melakukan safari dakwahnya dari satu majelis taklim ke majelis taklim lainnya. Tidak ada raut capek di wajahnya. Sampai-sampai, ketika melakukan dakwah hingga pukul 01:30 Wib. Namun sesampainya di Muwasolah, beliau hanya rehat 15-20 menit. Lalu beliau melakukan shalat tahajud  pada 01:50 dan ditutup dengan shalat witir sampai menjelang subuh. Kemudian setelah subuh, seorang sufi tersebut membaca quran satu juz lalu dilanjutkan dengan pembacaan wirdu latif.  Setelah itu beliau shalat Isyraq kemudian rehat dalam keadaan duduk di antara dua sujud.

            Pada pukul 08:00 Wib, Syekh Yaseer Al-Qudmani sarapan dengan team khidmah muswasolah sampai pukul 09:00. Kemudian beliau menyuruh saya untuk membaca Ihya Ulumuddin jilid 1di hadapannya. Kala itu beliau membuka lembaran dari kitab karya Imam Ghazali tersebut, dan saya baca sekitar empat baris. Lalu beliau menjelaskan dari apa yang saya baca. Setelah itu melakukan shalat sunnah Duha.

            Alhamdulillah di tahun 2023 saya dipertemukan lagi dengan Syekh Yaseer Al-Qudmani. Pertemuan yang penuh makna tersebut di Masjid Al-Ikhwan, Tebet. Pada pertemuan tersebut juga dihadiri oleh punggawa masjid tersebut yaitu Ust. Afif, S.Hi, dan pengajar tahsinnya yaitu Ust. Jakfar Muttaqien, LC, M.A. Pertemuan singkat tersebut sungguh penuh kegembiraan di hati para hadirin. Karena beliau memberi pesan yang amat berharga dalam hidup.

            Syekh Yaseer berkata, “Sungguh jangan melewati waktu dengan kegiatan yang sia-sia. Karena nanti waktu itu berputar dengan cepat tatkala mendekati hari kiamat. Sebulan serasa seminggu, seminggu serasa sehari dan sehari seperti sejam. Maka manfaatkan waktu untuk melazimkan wirid dan duduk dengan para shalihin.”

            Beliau melanjutkan,
“Kitab-kitab bisa kita baca namun ketika duduk dengan orang-orang shalih itu serasa melihat kitab tersebut sedang memberi pelajaran pada diri kita. Sehingga pertemuan penuh kebahagiaan hati ketika kita duduk dengan orang-orang a’lim nan shalih.”

            Lalu Syekh Yaseer memberikan ijazah kepada para jamaah yang hadir dengan membaca Hasbunawlah wa ni’mal wakil sebanyak 450 kali dan Rabbish-rahli sadriwayassirli amriwahlul 'uqdatam millisaniyafqahu qauli  sebanyak 100 kali. Adapun bacaan tersebut dibaca dalam sehari artinya boleh dicicil. Manfaat dari bacaan tersebut untuk melapangkan segala kesulitan yang datang kepada kita dan semua urusan akan diberi kemudahan oleh Allah Swt.

           

           

           

           




Posting Komentar

0 Komentar