Allah Akan Membalas Kebaikan Seorang Hamba oleh Sayyid Muhammad Yusuf Aidid, S.Pd, M.Si, CETP (Dosen Agama Islam Universitas Indonesia )

 

            Sungguh beruntung bagi seseorang yang selalu bisa hadir di majelis-majelis kebaikan. Majelis-majelis yang memuji nama Allah dan shalawat kepada Rasulullah. Apalagi di majelis tersebut ada ilmu-ilmu syariat sebagai petunjuk bagi manusia dalam beribadah dan bermuamalah. Sehingga dari majelis-majelis seperti itu Allah hilangkan keburukan pada diri manusia. Sebagaimana Firman Allah:

 إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّاكِرِينَ

Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik menghapus kesalahan-kesalahan. Itu adalah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah). (QS Hud:114)



Bahkan Allah mencatatkan kebaikan bagi diri seorang muslim ketika ia berada di tempat yang baik. Kebaikan dari Sang Khalik tersebut berupa rahmat, hidayah dan taufik. Sehingga setelah kita mendatangi tempat-tempat tersebut maka akan bertambah keimanan kita. Sebagaimana Nabi Muhammad bersabda:

إِنَّ اللهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ, ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ, فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً. وَإنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إلى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ الى أضْعَافٍ كَثيْرَةٍ. وَإنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهَ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً, وَإنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ سَيِّئَةً وَحِدَةً

“Sesungguhnya Allah mencatat semua kebaikan dan keburukan kemudian menjelaskannya. Barang siapa hendak melakukan kebaikan lalu tidak terealisasi maka Allah mencatatkan untuknya satu kebaikan yang sempurna. Jika dia hendak melakukan kebaikan lalu benar-benar merealisasikannya maka Allah mencatatkan untuknya sepuluh kebaikan hingga 700 kelipatan hingga beberapa kelipatan yang banyak. Dan jika hendak melakukan keburukan lalu tidak terealisasi maka Allah mencatatkan untuknya satu kebaikan yang sempurna. Jika dia hendak melakukan keburukan lalu merealisasikannya makAllah mencatatkan untuknya satu keburukan saja”.

Adapun Syekh Muhammad bin Abdullah al-Jordani secara spesifik menjelaskan kebaikan yang tertera pada hadis tersebut ialah sesuatu perbuatan yang terpuji dan berhubungan dengan pahala dari Allah. Sedangkan keburukan itu perbuatan yang kurang baik dan akan berimplikasi pada hukuman dari Allah. Tentu untuk kita melakukan kebaikan atau keburukan itu ditentukan oleh akal yang sehat. Imam Mawardi berkata, “Akal orang yang beriman bisa membedakan kebaikan dan keburukan.”

Adapun sebaik-baik tempat ialah masjid. Sebab di dalamnya yaitu dipergunakan untuk ibadah dan melakukan aktivitas mengingat Allah Swt. Ketenangan hati dan jiwa akan dirasakan apabila kita duduk di dalamnya. Di sisi lain, kebaikan juga bisa dilakukan di tempat-tempat yang ekslusif. Di antara tempat itu ialah hotel, mall, café, dan aula yang bagus.  

Muslim modern menganggap pentingnya merubah mindset untuk menggunakan tempat-tempat ekslusif selain masjid untuk dijadikan sarana mengingat Allah dan Rasulullah. Artinya jangan kalah dengan agama lain yang menjadikan tempat-tempat ekslusif tersebut untuk beribadah di dalamnya. Melalui tempat-tempat yang ekslusif tersebut menarik minat para pemuda untuk beribadah yang tenang.

            Sudut pandang lain dari hari hadis ke 37 yang termuat di dalam kitab Hadis Arbain di atas yaitu memicu seorang muslim berbuat kebaikan. Bahkan, niat baik saja akan tetapi belum merealisasikan kebaikan tersebut sudah tercatat kebaikan yang sempurna. Syekh Yahya bin Abi Katsir berkata, "Belajarlah niat karena niat lebih baik daripada perbuatan". Sedangkan Daud at-Thoi berkata, “aku melihat bahwa semua perbuatan baik itu diikat oleh niat yang benar.

            Terlebih, ketika seorang muslim berniat baik dan merealisasikan kebaikan tersebut dengan nyata maka Allah akan melipat ganda kebaikannya. Sebagaimana hal tersebut termaktub di dalam al-quran:

مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا ۖ وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَىٰ إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ

Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan). (QS al-An’am:160)




Posting Komentar

0 Komentar