Indonesia telah masuk kedalam sebuah era yang dinamakan Revolusi Industri 4.0. Industri ini menggantikan Industri 3.0 dengan tanda adanya cyber fisik dan kolaborasi manufaktur. Istilah 4.0 berasal dari sebuah proyek yang diprakarsai oleh pemerintah Jerman untuk mempromosikan komputerisasi manufaktur. Emanuel dimitrios Hatzakis dalam artikelnya yang berjudul the Fourth industrial revolution menyatakan bahwa salah satu ciri dari era revolusi industri ke-4 adalah semakin banyaknya perkembangan teknologi dalam kehidupan kita. Berbagai perkembangan teknologi industri demi sedikit mulai bermunculan seperti IoT (Internet of Think), AI (Artificial Intelegent), Blockchain, Big Data hingga teknologi yang bersifat komunikasi seperti High Throughput Satellite, High Altitude Platfrom Station dan lain sebagainya. Semua teknologi tersebut mengacu pada sebuah media komunikasi yang dinamakan internet.
Perkembangan internet pun dialami oleh hampir seluruh masyarakat global tidak terkecuali Indonesia. Contohnya memasuki sebuah tahapan yang disebut dengan era revolusi industri 4.0 ini masyarakat lebih mudah mengakses beragam informasi hanya melalui telepon genggam di tangan tanpa harus bersusah payah membuang tenaga untuk membeli media cetak di kios surat kabar. Revolusi industry 4.0 sekilas memberikan kemudahan dalam berbagai hal. Namun, dalam perkembangannya banyak dampak positif dan negatif yang hadir seiring dengan pekembangan teknologi digital khususnya peningkatan penggunaan internet di era millennium seperti dalam bidang ekonomi, peningkatan kompetisi dan daya saing, timbulnya keefektifan biaya dan waktu dari kemajuan teknologi. Demikian dibalik berbagai manfaat tersebut terdapat dampak negatif yang berpontensi menggerus ketahanan nasional seperti meningkatnya tingkat kenakalan dan tindak penyimpangan dikalangan remaja melalui platform media sosial, melemahnya rasa gotong-royong, berkurangnya interaksi antar manusia, kecenderungan mengubah seseorang menjadi pribadi yang tergantung pada teknologi internet, peningkatan kejahatan siber dan ujaran kebencian melalui jenjang media sosial, bahkan terjadinya kesenjangan diantara pria dan wanita.
Revolusi industri 4.0 merupakan sebuah persoalan yang akan menjadi
tantangan besar bagi negara Indonesia agar dapat bersaing dengan negara-negara
luar sehingga negara Indonesia menjadi negara yang kuat yang berlandaskan
Pancasila.
Peranan pancasila sendiri dalam Era Revolusi Industri 4.0 adalah
suatu ideologi yang menjadi filter dan panduan gerak langkah ke depan menjadi
penting dan relevan dari keberlangsungan zaman saat ini karena di era ini
secara fundamental berdampak terhadap perubahan pola pikir, gaya hidup, serta
cara berinteraksi antar manusia. Pentingnya Pancasila sebagai ideologi Negara
adalah untuk memperlihatkan peran ideologi sebagai penuntun moral dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga ancaman-ancaman yang datang untuk
negeri ini dapat dicegah dengan cepat. Sebab Pancasila merupakakan Ideologi
yang terbuka bagi seluruh perkembangan zaman. Sehigga apapun yang terjadi dalam
perkembangan zaman harus sesuai dengan kaedah-kaedah yang berlaku atas dasar
Pancasila.
Pancasila sebagai ideologi dalam berbagai bidang kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ia berperan dan berfungsi sebagai dasar
dan sekaligus tujuan dari berbagai bidang kehidupan yang terus berkembang itu
seirama dengan perkembangan aspek masyarakat dan perubahan zaman dari masa ke
masa.
Sedikit kita telisik berkaitan
pelanggaran terhadap sila-sila Pancasila. Sila pertama “KeTuhanan yang Maha
Esa“. Masih adanya gerakan radikal kelompok tertentu yang mengatasnamakan
agama, perusakan tempat ibadah dan fanatisme yang sifatnya anarkis. Sila kedua
“Kemanusian yang adil dan beradab”. Masih banyaknya kasus human trafficking,
memperkerjakan anak di bawah umur, dan keadilan dalam bidang ekonomi
parsialitas dalam marginalisasi status sosial ekonomi masyarakat. Sila ketiga
“PersatuanIndonesia”. Masih terlihat adanya penyimpangan sepert imenganggap
suku lain lebih baik dari suku lainnya, perang antarsuku dan adanya gerakan
organisasi sparatis. Sila keempat “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan
kebijaksanaan dalam permusyawatan”. Hal ini juga masih terlihat masih rendahnya
kedewasaan demokrasi, diantaranya adalah politik promodial, money politic, isu
putra daerah dan sebagainya. Sila kelima “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia”. Masih terlihat nyata disparitas pendapatan sosial ekonomi
masyarakat bawah, masih rendahnya aksestabilitas permodalan, pengangguran dan
kemiskinan. (Lakian, 2018)
Kesimpulannya adalah Pancasila ini
menjadi ideologi filter atau penyaring dari keberadaan Era Revolusi industry
4.0. ketika sebuah teknologi menghasilkan maanfaat maka kita harus
menggunakannya dengan bijak, dan kembali lagi ketika kita menemukan pengaruh
yang buruk akan suatu teknologi maka kita harus bijak. Contoh penyebaran hoax
yang meraja lela di zaman ini, meskipun pada dasarnya ideologi pancasila ini
adalah ideologi terbuka, namun kita mahasiswa yang memilki pendidikan harus
bisa menyaring dampak dari Era Revolusi Industri 4.0, ketika kita sudah mampu
untuk menyaring dampak yang ada yang sesuai dengan nilai pancasila, barulah
kita bagikan pengetahuan tentang ideologi pancasila serta cara
mengimplementasikannya dengan menggunakan teknologi yang ada seperti media
sosial.
Gambar diambil dari: cnnindonesia.com
0 Komentar