Rumah, merupakan tempat manusia tinggal
dan berlindung dari segala cuaca. Bahkan rumah menjadi sentra pembentukan
karakter seseorang. Maka rumah itu harus diisi dengan ibadah bagi penghuni yang
tinggal di rumah tersebut. Rasulullah bersabda, “Apabila seseorang masuk ke
rumahnya dengan menyertai dzikir kepada Allah ketika masuknya dan juga ketika makannya
(di dalam rumah tersebut) maka syaitan akan berkata: “Aku tidak menginap
bersama kalian dan juga tidak ikut makan bersama kalian. Akan tetapi apabila
penghuni rumah tersebut tidak berzikir ketika hendak masuk rumahnya maka
syaitan akan berkata, saya akan bermalam bersama kalian. Apabila penghuni rumah tidak membaca doa
ketika makan(di dalam rumahnya) maka syaitan berkata, aku akan menginap bersama
kalian dan ikut makan bersama kalian.” (HR Sayyidina Jabir bin Abdullah)
Nabi
mengajarkan umatnya, “Seharusnya bagi seseorang yang akan masuk ke rumahnya
bahwa ia mengucapkan, “Bismillah, Allahuma, Inni asaluka khairal maulij wa
khairal makhraj, bismillah walajna, wa bismillah kharajna, wa a’lawlah rabbana
tawakalna.” (HR. Abu Malik al-Asya’ri).
Sayyid
Muhammad bin Alwi Maliki berkata, “Dari keutamaan umat nabi Muhammad, sesungguhnya
Allah Swt memberikan ganjaran pahala yang besar atas shalat sunnah di rumah
mereka.” (Sayyid Muhammad al-Maliki:2000:122). Perkataan Sayyid Muhammad al-Maliki
memberikan isyarat bahwa rumah yang berkah yaitu diisi dengan shalat-shalat
sunnah, karena melalui hal tersebut maka akan berdampak pada penghuni rumah
yang tenang, nyaman, dan teduh.
Sayyid
Muhammad Maliki menambahkan bahwa shalat sunnah di rumah itu bagaikan cahaya. (Sayyid
Muhammad al-Maliki:2000:122). Sebagaimana Rasulullah bersabda, “Adapun shalat
seseorang di rumahnya maka akan bercahaya, maka berilah cahaya pada rumah
kalian.” (HR. Ibn Khazimah)
Pernyataan Sayyid
al-Maliki di atas bisa diambil satu perspektif bahwa sebesar apapun rumah yang
dimiliki oleh seseorang, akan tetapi di dalamnya tidak pernah dibacakan ayat-ayat
Al-Quran, zikrullah, dan shalat sunnah maka terasa sempit dan terasa gelap.
Untuk itu biasakan membiasakan hal-hal yang positif tersebut di rumah. Sehingga terciptalah rumah yang
demikian “Rumahku Syurgaku”.
Rasulullah
Saw telah memperumpakan bahwa rumah yang di dalamnya menunjukkan ketaatan
kepada Allah dan dzikir kepada-Nya, ibadah kepada-Nya, memuji nama-Nya, dan
membaca al-quran maka sesungguhnya rumah tersebut dihuni oleh orang-orang
sholeh. Sebab pada rumah tersebut hidup yang dipenuhi kemakmuran, dan diliputi
oleh rasa bahagia, keluasan rezeki, dan keridhoan Allah SWT. Sedangkan rumah
yang sepi dari zikir kepada Allah maka rumah itu tampak kosong, hampa, dan
tidak sedap dipandang mata. (Sayyid Muhammad al-Maliki:2000:123)
Sebagaimana hadis
Nabi Muhammad, “Perumpamaan rumah yang dibacakan zikir kepada Allah di
dalamnya dan rumah yang di dalamnya tidak dibacakan zikir kepada Allah maka
seperti adanya kehidupan atau kematian.”
0 Komentar