Rabithah Alawiyah dikenal di dunia. Bahkan kaum Bani Alawi yang tinggal di jazirah Arab sekalipun menghubungi lembaga independen tersebut ketika mereka ingin mengetahui jalur nasab mereka. Sehingga para pencatat nasab di lembaga tersebut mempunyai tanggung jawab besar dalam mengeluarkan identitas jalur nasab seseorang dari Bani Alawi.
Secara fakta, banyak oknum yang mengaku dirinya bagian dari kaum sadah alawiyin namun memalsukan identitas. Sehingga oknum tersebut mendapat hukuman sosial dari masyarakat tempat tinggalnya. Dalam hal ini Rabithah harus memanggil oknum tersebut untuk meminta keterangan lebih lanjut. Sehingga lembaga tersebut punya entitas di masyarakat dalam memberi sangsi sosial kepada oknum tersebut.
Selain itu, Rabithah Alawiyah bukan hanya lembaga pencatat nasab tetapi juga lembaga yang hadir dalam memberi bantuan sosial kepada Bani Alawi yang membutuhkan. Bantuan tersebut bisa secara moril dan materil. Bantuan yang paling bermanfaat yaitu bantuan beasiswa pendidikan kepada pemuda-pemudi Alawi. Sebab mereka yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan beberapa tahun kedepan. Ketika pendidikan pemuda-pemudi Alawi bagus pasti ke depannya akan terlihat cendekia-cendikia dari kalangan Bani Alawi.
Habib Taufik bin Abdul Qadir Assegaf, pemimpin baru dari lembaga Rabithah Alawiyah, pada pidato pertamanya, mengungkapkan bahwa dirinya adalah pelayan umat dan berhak dikritik oleh kalangan Bani Alawi lainnya jika ada sesuatu masalah. Maka pernyataan tersebut membawa harapan besar lembaga ini akan membawa maslahat bagi kaum alawiyin. Maslahat untuk kaum bani Alawi, maslahat kepada para pecinta bani Alawi, dan Maslahat untuk negeri Indonesia.
0 Komentar