Mencari dengan berkah melalui pribadi-pribadi tertentu oleh Sayyid Muhammad Yusuf Aidid, S.Pd, M.Si (Dosen Agama Islam Universitas Indonesia dan PNJ)

        Allah telah memilih pribadi-pribadi tertentu untuk menebarkan keberkahan-Nya. Mereka yang dipilih Allah adalah mereka yang beriman dan bertakwa kepada-Nya. Mereka adalah para  nabi, rasul, dan orang-orang saleh; orang-orang yang mengabdi kepada Allah dengan segenap jiwa, raga, dan segala yang mereka miliki (Novel. 2008: 21).
          Pribadi yang menjadi sumber keberkahan yaitu Rasulullah saw. Baik semasa hidupnya hingga sampai wafatnya. Dari Anas bin Malik, ia berkata : Pada suatu hari Nabi SAW datang kepada kami, lalu beliau tidur siang di tempat kami, lalu beliau berkeringat. Kemudian ibuku datang dengan membawa botol, lalu ia menyeka keringat beliau dan memasukkannya ke dalam botol tersebut. Lalu Nabi SAW terbangun dan bertanya, “Ya Ummu Sulaim, apa yang kamu lakukan ini?”. Ummu Sulaim menjawab, “Ini keringat engkau, kami akan mencampurkannya  minyak wangi kami”. Dan keringat beliau adalah aroma yang paling wangi (HR. Muslim: Juz 4: 1815).
          Adapun pribadi-pribadi yang dicari berkahnya yaitu para nabi, ahlul bait, sahabat para nabi, auliya, dan orang-orang shalih. Proses tabaruk biasanya dilakukan dengan menyelenggarakan peringatan di waktu-waktu tertentu (hari kelahiran, wafat, atau di momentum tertentu). Selain melakukan taklim dan memanjatkan berbagai doa, mengenang pribadi saleh dalam rangka meraih ridha ilahi juga biasanya dilakukan dengan cara bersedekah (A. Shihabuddin,2013: 264).
          Mereka yang mencari berkah pada nabi Muhammad dan para awliya Allah karena ingin mendapatkan syafaat di hari kiamat. Melalui syafaat tersebutlah hamba-Nya terhindar dari siksa api neraka. Dengan kata lain syafaat ialah permohonan suatu wujud di bawah yang memiliki persiapan dan bakat untuk maju dan menjadi lebih sempurna dari wujud lain yang lebih tinggi, dengan cara yang sah (Jakfar Subhani, 1989: 143) . 



Posting Komentar

0 Komentar