Riview Buku "Assalamualaikum Generasi Milenial"




Identitas Buku

Judul buku                  : Assalamualaikum Generasi Milenial

Penulis                        : Nita Puji

Penerbit                       : PT Elex Media Komputindo

Tahun terbit                : 2019

Jumlah halaman         : 168 Halaman ; 14 x 21 Cm

Harga buku                 : Rp 60.000 – 75.000

Nomor ISBN               : 978-602-04-9946-8

        Generasi milenial merupakan generasi penerus bangsa yang diharapkan memiliki akhlak dan mental yang baik, mimpi yang besar, dan mampu mengelola cinta dalam segi agama. Namun  saat ini, generasi milenial sedang dijajah, dijajah yang dimaksud bukan dari segi fisik, namun dijajah dari segi akhlak dan mental. Hal tersebut menyebabkan terjadinya krisis akhlak dan mental pada generasi milenial zaman sekarang. Krisisnya akhlak dan mental  ini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor sosial.

        Faktor yang pertama adalah melonggarnya aturan atau norma-norma yang berlau. Aturan atau norma-norma yang telah dibuat seakan akan hanya menjadi pemanis atau penghias dinding saja.  Aturan atau norma-norma tersebut bagaikan angin yang sedang berdesir  sehingga sangat mudah untuk dilanggar. Hal tersebut terjadi  karena longgarnya pengawasan , lemahnya sanksi yang diberikan dan tidak adanya kesadaran menaati aturan serta tidak displinnya masyarakat zaman sekarang dalam menaati aturan yang berlaku.

        Selain karena melonggarnya aturan atau norma-norma yang berlau, penyebab lain krisisinya akhlak dan mental generasi milenial adalah mereka menyambut  budaya asing yang semakin merambah ke negeri ini tanpa disaring terlebih dahulu. Membawa aturan aturan baru yang tidak sesuai dengan norma yang telah dibuat sebelumnya, yaitu kaidah-kaidah Islam. Budaya ini yang akhirnya menajdi penyebab utama rusaknya moral generasi bangsa.

           Faktor ketiga karena meningkatnya kemajuan teknologi. Seiring dengan meningkatnya kemajuan teknologi, seakan akan menjadi mesin perusak yang menggerogoti pola pikir generasi milenial. Mereka tidak lagi fokus pada bagaimana cara mengoptimalkan masa muda untuk meraih mimpi dan cita-cita. Namun, mereka menghabiskan masa muda hanya untuk main-main, foya-foya, dan hal-hal yang tidak bermanfaat lainnya.

           Generasi milenial yang diharapkan  memiliki mental yang Tangguh, mimpi yang besar, dan cinta yang dikelola dengan baik. Namun karena faktor-faktor tersebut tidak sedikit dari generasi milenial yang memiliki mental, mimpi dan cinta yang rata-rata.. Menta yang rata-rata yaitu tidak tangguh, gampang menyerah, dan gampang putus asa dalam menghadapai suatru ujian, halangan, tantangan, maupun rintangan. Mimpi yang rata-rata yaitu tidak berani untuk bermimpi besar karena takut akan suatu kegagalan. Cinta yang rata- rata yaitu banyak yang sudah mengenal cinta namun belum tahu bagaimana mengelolanya dengan baik.

         Dengan krisisnya mental, mimpi, dan cinta yang semakin lama semakin menurun dan mengancam tubuh kembangnya generasi milenial maka perlu dilakukan revolusi  atau suatu perubahan di dalam diri seseorang agar menjadi pribadi yang lebih baik. Revolusi ini dilakukan agar generasi milenial bisa menjadi gemerasi penerus bangsa yang memiliki mental yang Tangguh, mimpi yang besar, dan mampu mengelola cinta dengan baik.

       Di dalam buku ini penulis akan menceritakan dan berbagi tentang bagaimana cara menjadi generasi milenial yang baik, yaitu generasi milenial yang mempunyai akhlak dan mental yang baik. Penulis juga akan memberikan cara bagimana berevolusi agar bisa menjadi generasi yang hebat. Baik dari segi mental, mimpi, maupun cinta. Agar tidak terjadinya krisis akhlak dan mental lagi pada gemerasi milenial zaman sekarang. Maka dari itu kita sebagai generasi milenila harus berevolusi.

    Saat mendengar kata revolusi mungkin sebagian orang akan berpikir tentang kemerdekaan, perjuangan fisik, perang melawan penjajah, perang bersenjata dan lain-lainnya yang berkaitan dengan sejarah kemerdekaan bangsa. Namun Revolusi yang dimaksud ini adalah revolusi dalam artian dan sudut pandang yang berbeda. Revolusi yang dimaksud adalah suatu gerakan menuju manusia baru yang lebih baik. Lebih baik dalam segala hal. Bukan lagi pertarungan fisik, tetapi membangun psikis. Bukan lagi mengangkat senjata,  tetapi membangun jiwa bangsa. Dalam hal ini, maka mental lah yang menajdi fokus utama.

    Di dalam buku ini dijelaskan bagaimana langkah pertama kita untuk berevolusi yaitu dengan merevolusikan mental.  Dalam buku ini diselipkan quotes yang disampaikan oleh Bapak Jokowi, Beliau menyampaikan bahwa,”suatu hal yang kita butuhkan adalah revolusi mental dari negativisme kearah positivisme”. Revolsui mental dalam hal ini adalah suatu gerakan untuk mengubah kualitas manusia kearah yang lebih baik dan bermutu dalam  berbagai aspek.

    Berevolusi mental dapat dilakukan dengan cara mengubah karakter diri.Ini merupakan poin terpenting dalam berevolusi mental. Mulai mengubah karakter diri demi membangun peradaban menjadi lebih baik lagi dalam segala hal. Mulai daro hal kecil hingga hal besar, mulai dari hal sederhana hingga kompleks, mulai dari hal biasa hingga hal yang luar biasa.

        Karakter diri bisa terbentuk ketika kita sedang menhdapai masalah hidup atau cobaan hidup. Setiap orang pasti memiliki perjalanan hidup yang berbeda-beda, beragam bentuknya dan beraneka macam warnanya. Ada orang yang perjalanan hidupnya mulus, halus, ada juga yang perjalanan hidupnya putar kanan, lalu putar kiri. Bahkan ada juga yang terjun bebas, lepas seperti main paralayang. Dari setiap kisah perjalanan hidup tersebut akan memberikan dampak yang cukup besar terhdap perkembangan atau tumbuh kembang karakter diri. karakter diri bisa terbentuk menjadi lebih baik atau bahkan sebaliknya. Nah kita sebagai generasi milenial seharusnya bisa membentuk karakter menjadi lebih baik. Bisa dilakukan dengan melatih kesabaran. Missal kita sedang menghadapi musibah sikap yang kita lakukan sebaiknya adalah menjadi pribadi yang sabar ketika menghadapi cobaan hidup atau masalah hidup.

        Lalu langkah selanjutnya untuk berevolusi adalah merevolusikan mimpi  yaitu diawali dengan cara mengubah mindset kita untuk tidak takut bermimpi tinggi. Hampir semua orang punya mimpi, tetapi tidak semua orang berani mewujudkannya. Karena Sebagian orang takut jika mimpinya itu terlalu muluk- muluk, takut terlalu tinggi, takut gagal, taku mencoba dan sebagainya.

        Dalam buku ini penulis memberi motivasi kepada pembaca terutama generasi milenial bahwa untuk terus menggapai atau mengejar mimpi-mimpi yang belum tercapai. Penulis juga menjelaskan bahwa bermimpilah setinggi mungkin karena mimpi itu gratis. Allah tidak pernah mematok harga serupiah pun, jadi tidak ada salahnya jikan kita memasang impian dan cita-cita.

        Kita harus memperjuangkan mimpi-mimpi itu sekarang saat ini juga, tidak usah menunda-nunda, besok-besok ataupun nanti-nanti, tetapi sekarang juga kita harus memulai berjuang menggapai mimpi kita. Jika kita sudah memulai berjuang menraih mimpi  lebih dulu daaripada orang lain maka kita akan berhasil satu langkah dari orang lain dan mimpi kita akan berhasil meraih satu persatu mimpi itu.

        Menariknya di buku ini, penulis juga akan memberi tahu bagaimana si cara menyusun tangga impan serta bagaimana cara menghadapi segala halangan, tantangan, dan rintangan dalam meraih mimpi.  Penulis juga memeberikan wejangan kepada pembaca  yaitu “ Berjuanglah sampai titik maksimalmu, lampaui batas minimalmu. Sampai kapan? Sampai pada saatnya batu nisanmu ditancapkan nanti, perjuanganmu dikenang sejarah “. Kalimat tersebut sangat bermanan dan memotivasi pembaca terutama generasi milenial untuk terus meraih mimpi-mimpi hingga berhasil.

        Langkah yang terakhir untuk berevolusi adalah dengan merevolusikan cinta. Banyak generasi milenial yang sudah mengenal cinta namun belum tahu bagaiamana mengelolanya dengan baik. Di dalam buku ini penulis memberi tahu bahwa mengelola cinta dengan baik untuk mendapat jodoh yang baikyaitu  bisa diawali dengan cara memantaskan diri kita. Jika kita sedang berikhtiar memperbaiki diri  maka efeknya adalah jodoh kita pun sama sedang berikhtiar juga memperbaiki diri. Karena jodoh adalah cerminan diri kita. Kita terus saja memperbaiki diri, menjemput jodoh dengan keimanan, menunggu dalam ketaatan karena tuhan sudah mempersiapkannya.

        Buku ini menyadarkan betapa pentingnya bagi generas milenial untuk mengeanali siapa diri kita yang sebenarnya. Potensi apa yang kita miliki, dan bagaimana cara untuk memanfaatkan potensi yang ada. Buku ini juga menjembatani kita untuk mengetahui seberapa impact diri kita untuk menciptakan kontribusi bagi sesame. Terlebih, sebagai generasi milenial yang harusnya berdampak, berdaya, dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

        Buku ini sangat dirokemendasikan untuk dibaca oleh generasi milenial, karena buku ini memberikan motivasi, dukungan dan cara cara agar para pembaca terutama generasi milenial bisa memperbaiki akhlak menjadi lebih baik lagi. Dan buku ini sangat menarik karena banyak sekali wejangan-wejangan yang dituliskan oleh penulis di buku ini. Itu merupakan daya tarik tambah bagi pembaca. Bahasa- bahasa yang digunakan penulis juga sangat mudah dipahami dan jelas.

 

 

 




Posting Komentar

0 Komentar