Ada yang pernah menyetarakan islam dengan berbagai ideologi besar lainnya: sosialisme, nasionalisme, komunisme, liberalisme, konvesatisme, environmentalisme, feminism, kapitalisme, anarkisme, dan fasisme. Ahlasil penyederhanaan demikian cenderung memandang islam tak lebih sekedar ideologi. Perlu ditegaskan lagi bahwa islam bukanlah ideologi, sebab ia tidak bersumber dari produk pemikiran manusia, juga tidak berasal dari tata nilai tertantu sebagai hasil dari pergaulan social masyarakat (norma, tradisi, adat-istiadat). Jika pun islam ditafsirkan sebagai ideologi, maka yang dimaksud ialah islam menurut apa yang ada di kepala setiap orang.
Islam menjadi titik persemaian ideologi besar dunia disebabkan kemampuannya mengatasi berbagai kebuntuan ideologi yang ada. Kapitalisme secara konsep dan nilai telah gagal menjawab problem social yang terus melanda negara-negara didunia, bahkan berkontribusi terhadap menajamkan jurang kemiskinan. Sosialisme pun demikian. Fasisme bahkan pernah menjadi ideologi terburuk di abad ke-20 loh.
Islam sebagai titik sampul dari persilangan aneka rupa ideologi politik besar dunia yang kini tengah dilanda krisis, menjadi satu-satunya penawar terbaik bagi masa depan umat dan dunia. Sebagai ideologi besar yang kini sedang menjadi rujukan terakhir ideologi dunia, tak lagi dapat dipertahankan. Islam tidak hanya menjadi penawar terbaik ditengan krisis dan kesakitan yang dialami oleh berbagai varian ideologi dunia lainnya. Lebih dari itu, islam menawarkan suatu kerangka nilai, norma, dan spirit bagi masa depan dunia yang leboh baik.
0 Komentar