Realisasi nasionalisme dalam kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan setelah merdeka banyak mengalami berbagai dinamika. Terbatasnya pertumbuhan dan pemerataan ekonomi menyebabkan banyak warga negara Indonesia yang mencari pekerjaan diluar negeri. Sejak proses pergerakan nasional, para pendiri bangsa telah berupaya mencari format kehidupan berbangsa dan bernegara secara modern. Walaupun sebagian besar di antara mereka mendapat pendidikan barat, anak-anak pergerakan tidak “kebarat-baratan”. Mereka mampu bersikap kritis terhadap budaya barat sekaligus tradisi yang telah melembaga di masyarakat. Dalam konteks itulah usaha untuk merenungkan ulang eksistensi Nasionalisme, Pancasila, di era globalisasi menjadi cukup signifikan.
Membaca ulang nasionalisme dan Pancasila selain untuk menjalankan cita-cita pendiri bangsa juga untuk proses pembelajaran politik, dimana kita harus sadar bahwa Pancasila menghargai kondisi objektif bangsa Indonesia yang beragam. Menghargai saudara berbeda ras, etnis, dan keyakinan merupakan suatu keniscayaan untuk mempertahankan eksistensi masyarakat dan bangsa Indonesia yang adil dan beradab. Ironisnya harapan tersebut sering menghadapi tantangan akibat masih ada sekelompok orang yang mengembangkan sikap intoleran. Pemimpin di Indonesia diharapkan dapat konsisten dengan nasionalisme dan Pancasila dalam menjalankan kehidupan kenegaraan. Tetapi peran yang tidak kalah penting bagi pengalaman nasionalisme progresif sebagai aktualisasi dari Pancasila adalah generasi muda, khususnya kalangan mahasiswa dan pelajar. Walaupun banyak media massa yang menyampaikan beberapa aktivitas anak muda yang konsumtif, terjebak, narkoba, mudah larut dalam konflik kekerasan, beberapa diantara mereka juga larut dalam praktek kolusi dan korupsi, namun secara de facto, masih banyak anak-anak muda Indonesia yang berprestasi dan memiliki komitmen kebangsaan yang tinggi.
Nasionalisme di jadikan sarana untuk mempersatukan rakyat Nusantara yang merasa senasib dan seperjuangan. Tanpa ada persatuan, nasionalisme di Indonesia tidak dapat berkembang dengan baik. Kebhinekaan masyarakat Nusantara serta cita-cita luhur yang di kristalisasikan memerlukan suatu landasan ideologis dan pandangan hidup. Berbagai nilai tersebut kemudian diformulasikan dalam dasar negara sekaligus ideologi bangsa , yaitu Pancasila. Nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang mendasarkan pada intregasi nasional dengan tetap menjamin kebebasan individu untuk berkembang dan berprestasi. Pengaruh barat diseleksi dan disesuaikan dengan kondisi objektif Indonesia. Berkat kiprah pergerakan kaum muda di Indonesia memiliki bahasa persatuan. Yang diketahui dengan sebutan Bahasa Indonesia. Pada masa penjajahan Jepang Bahasa Indonesia makin berkembang dan ikut membantu memperkuat kebangsaan.
Dalam pidatonya Ir. Soekarno makin membuktikan bahwa jiwa dan roh Pancasila sebenarnya sudah hidup dan berkembang dalam masyarakat nusantara sejak lama. Rumusan yang sistematis, holistik dan sistemik baru secara ekplisit dilakukan oleh para pendiri negara sejak tanggal 1 Juni 1945. Rakyat perlu optimis dan percaya diri untuk terus mengembangkan kepribadian positif. Kita bukan lagi bangsa dan pribadi yang terjajah. Kita sudah menjadi bangsa dan rakyat yang merdeka. Kebebasan berpikir dan bertindak perlu menghargai kebebasan dan bertindak yang dimiliki orang lain. Sikap toleran dan saling menolong antar sesama warga bangsa menjadi suatu kebutuhan. Upaya untuk mengubah mental sebagai bangsa yang merdeka “revolusi mental” berdasarkan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar pedoman hidup negara Indonesia sangat diperlukan agar menjadi bangsa yang maju dan besar. Pancasila juga bersifat yuridis ketatanegaraan,sebagai dasar negara Pancasila menjadi sumber dari segala sumber hukum. Konsekuensi dari kedudukan Pancasila sebagai dasar negara memiliki sifat imperatif atau memaksa bagi semua warga Indonesia. Kondisi tersebut merealisasikan suatu kehidupan yang menghargai martabat dan hak asasi semua warga negara.
Dalam sejarah kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, peran generasi muda sangat signifikan. Mereka cenderung menjadi pelopor dalam menentukan keberhasilan masa depan bangsanya. Sesuai dengan perkembangan zaman, mereka lebih menonjolkan prestasi dan pemikiran ilmu pengetahuan modern menjadi jendela dunia bagi anak-anak muda yang terinspirasi dengan”semangat kemajuan”. Seorang terpelajar yang tercerahkan dengan membaca berbagai bahan bacaan yang luas dapat menjadi bangsawan pemikiran. Anak-anak muda yang tercerahkan berhasil mengambil jarak dengan lingkungan sosial kulturnya. Dalam cakrawala pemikiran yang kritis dan kreatif dengan dilandasi oleh idealisme mereka sebagai anak-anak muda tidak hanya memposisikan diri sebagai pewaris budaya yang pasif. Sebagai generasi muda yang mengenal literasi, keberaksaraan,mereka memiliki minat baca yang tinggi. Bacaan mereka yang luas memungkinkan mereka memiliki wawasan yang luas. Dari bacaan dan tulisan yang dihasilkan daya pikir generasi ini mampu menjadi obor pergerakan Indonesia. Anak – anak muda ini kemudian memiliki suatu komitmen terhadap aspek nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan. Melalui komitmen pada nasib rakyat mereka melakukan emansipasi belenggu segregasi sosial, ekonomi dan politik yang membelenggu rakyat untuk tumbuh kembang secara maksimal.
Bahwasanya nasionalisme dan Pancasila berhasil dirumuskan berkat perjuangan dan komitmen yang tinggi oleh para pendiri bangsa. Dengan perkenalan generasi muda dalam ilmu pengetahuan modern menjadi sarana dalam melakukan akselerasi proses pembelajaran diri dengan Sesuatu yang berbeda pastinya diharapkan memiliki cara pandang atau mindset yang berbeda. Kaum muda yang progresif menyadari bahwa masa depan hidupnya tidak ada di tangan generasi sebelumnya. Mereka siap bersanding sekaligus bersaing dengan generasi muda bangsa lain. Satu-satunya pilihan agar mereka tidak tersisih dan atau disisihkan oleh bangsa lain adalah meningkatkan kualitas diri secara terus menerus. Etos kerja yang positif perlu diinternalisasikan secara terus menerus agar mereka tidak hanya menjadi generasi penonton dan atau konsumen. Kepeloporan generasi muda dalam berbagai bidang memberi ruang optimisme bagi masa depan bangsa dan negara. Nasionalisme dan Pancasila hanya dapat direalisasikan melalui proses belajar dan kerja keras yang terus menerus.
0 Komentar