Peran Pancasila Menjaga Budaya Nasional oleh Annisa Ayat Fatimah (Mahasiswi Manajemen Keuangan PNJ)

Pancasila mencegah bahaya privatisasi konsep hidup baik seperti dipraktikkan
dalam masyarakat liberal. Namun di sisi lain harus tetap disadari kalau pancasila
hanya menjadi relevan jika selalu terbuka ditafsir lagi dalam terang nilai-nilai
kemanusiaan universal seperti konsep HAM. Bahwa jawaban yang human atas
pertanyaan tentang orientasi makna dan nilai dapat ditemukan dalam sebuah
masyarakat, sangat bergantung pada vitalitas sosial dari tradisi, sumber-sumber
kultural,agama, model-model etos serta tatanan sosial di mana makna dan
nilaitersebut dirawat dan dihayati. Pancasila merupakan suatu mode lpengawetan dan
vitalisasi tradisi tersebut. Untuk itu Pancasila harus selalu ditematisasi dalam
diskursus di ruang publik. Dengan demikian Pancasila mengambil bagian dalam
proses pembentukan kesadaran kolektif bangsa Indonesia. Diferensiasi dan atomisasi
sistem-sistem interaksi moderen hidupdan hanya berfungsi atas dasar pra syarat-
prasyarat kultural. 

Tatanan hukum negara yang berpijak pada konsep hak-hak asasi
manusia betul merupakan syarat yang seharunya (necessary condition), tapi bukan
yang mencukupi (sufficientcondition) bagi sebuah tatanan masyarakat yang adil dan
sejahtera. Juga konstitusi dan hukum yang paling rasional sekalipun belum menjadi
jaminan dalam berperang melawan masyarakat yang egoistis, intoleran, kriminal,
akrab dengan kekerasan,korup, rakus dan kehilangan orientasi makna. Korupsi,
lemahnya solidaritas sosial menggambarkan kian mengeringnya orientasi
maknatersebut. Pancasila sebagai ideologi dan sistem etika bangsa memberikan
rambu-rambu untuk keluar dari pelbagai krisis etika publik yang tengah melanda
bangsa kita. (Otto Gusti Madung, 2016: 238-239)
Di Era globalisasi saat ini budaya lokal bangsa indonesia semakin terjepit dan
terpinggirkan. Dalam kancah dunia internasional saat ini telah menempatkan dominasi
dunia barat sebagai penguasa terbesar dalam berbagai bidang kehidupan di bumi,
sehingga budaya bangsa Indonesia akan tergerus dan semakin terkikis di tanah airnya
sendiri.Karena begitu pesatnya arus globalisasi, masyarakat indonesia sudah mulai mengikuti
budaya barat yang sesungguhnya tidak sesuai dan bertentangan dengan nilai-nilai
yang tercantum dalam pancasila. Selain itu, pemahaman yang salah tentang Hak asasi
manusia yang diterjemahkan dengan boleh berbuat semaunya dan tak peduli apakah
merugikan atau mengganggu hak orang lain. Selain itu, sejumlah amandemen
terhadap UUD 1945 telah mengubah haluan negara Indonesia menjadi ke arahpaham
liberalisme. Budaya politik musyawarah mufakat yang menjadi karakter bangsa
diubah menjadi persaingan bebas politik tanpa batas.ditambah lagi kita juga
mengubah landasan kerjasama di bidang ekonomi menjadi berlandaskan pada
persaingan bebas. Dari hal itu semua sudah jelas bahwa tanpa disadari bangsa kita
telah menganut paham liberalisme yang tidak cocok diterapkan dan sangat merugikan
bagi bangsa indonesia. Karena bertentangan dengan nilai-nilai yang terdapat dalam
Pancasila.
Peran Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara memegang peranan
penting. sebagai ideologi terbuka , Pancasila pada prinsipnya dapat menerima unsur –
unsur dari bangsa lain sepanjang tidak bertentangan dengan nilai – nilai dasarnya.
Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan pemahaman dan pengamalan Pancasila
selalu berkembang sesuai dengan dinamika perkembangan zaman. Dengan begitu,
nilai-nilai baru yang berkembang nantinya tetap berada di atas kepribadian bangsa
Indonesia. Pasalnya, setiap bangsa di dunia sangat memerlukan pandangan hidup agar
mampu berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas arah dan tujuan yang hendak
dicapai. Dengan pandangan hidup, suatu bangsa mempunyai pedoman dalam
memandang setiap persoalan yang dihadapi serta mencari solusi dari persoalan
tersebut .

Oleh karena itu, kita harus pintar-pintar budaya mana yang sesuai dan mana yang
tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Selain itu kita harus menjadikan pancasila
sebagai dasar negara dan menerapkan nilai-nilai yang terkandung didalamnya dalam
berbangsa dan bernegara. Sehingga apa yang dikatakan Bung Karno dalam tri sakti
yaitu berdaulat di bidang politik untuk membangun kekuatan politik bangsa dalam
menghadapi dominasi politik asing, berdikari di bidang ekonomi untuk mengakhiri
eksploitasi ekonomi oleh penjajahan asing model baru, serta berkepribadian di bidang
budaya untuk menghadapi penetrasi budaya bangsa asing yang menguasai cara
pandang dan perilaku bangsa dapat benar benar terwujud.

gambar diambil dari: republika.co.id 



Posting Komentar

0 Komentar